welcome


widget

Rabu, 13 Januari 2016

Rancangan episode 1-5

A- Alif

Latar : Kampus H
Tokoh alif membelakangi kamera dan pakai pakaian rapi.
Monolog : Setiap manusia pasti punya kisah hidupnya masing-masing. Sekecil apapun nikmat, musibah dalam hidup kita, itu semua gak ada yang sia-sia. Semua pasti ada hikmahnya.
Termasuk, tertusuk duri sekalipun.

Adegan 1 :
Alif megang bunga mawar dan tertusuk duri
Alif : Aw (kesakitan sebentar)
- Tampilkan petikan hadist
Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya”. (HR. Muslim no. 2572)


Monolog : Ga terkecuali hidup gue, mahasiswa perantauan yang baru mulai kuliah di universitas swasta. Memulai hidup baru sebagai penghuni kostan. Bersiap menghadapi indomie di akhir bulan.
Punya nama yang islami bukan sebuah kebetulan. Abi Ummi berharap gue bisa menjadi pahlawan untuk agama dan dalam kebenaran.

Dan inilah hidup gue...
ALIF (Zoom ke kacamata)

B- Baper

C- Curi Hafalan

D- Dakwah

E- Emak

Film sebagai media dakwah

Ilmu dari Pelatihan FARIS Media bersama Kang Dimas (Produser Film ODOJ : Kembali Pada-Mu)
Tema : Cinematic Story Telling

Berikut ini adalah poin-poin yang ana dapatkan saat pelatihan hari Kamis, jam 13.00 sampai 18.00 kemarin..
Ga cuma ilmu tentang film, tapi lebih dari itu ^^
Semoga bermanfaat :)

1. Hal yang harus kita lakukan sebelum menentukan alur film adalah segment yang dituju/ audience.
2. Tokoh perfilman Indonesia adalah Haji Usmar Ismail
Seorang tokoh islam yang bukan rahasia lagi bahwa orang yang dapat mendapatkan gelar haji di masa itu pasti bukan orang biasa.
3. Energi itu tidak pernah hilang. Hanya BERUBAH BENTUK !
Jangan pernah khawatir dan merasa sia-sia berbagi ilmu ke orang lain. Karena hal baik yang kita bagikan kepada orang lain, akan kembali baik ke diri kita lagi walau dalam bentuk lain.
4. Pak Usmar yang saat itu masih menggunakan seleloid saja tegas dalam menghadapi serangan musuh islam, masa kita yang sudah begitu mudah memakai kamera malah tidak??
5. Manfaatkan film sebagai media perubah!
6. Ali-Imran : 159
7. Orang-orang sana bikin film porno aja niat masa kamu yang demi kebaikan malah engga??
8. Fakta membuktikan film yang paling banyak ditonton adalah;
Laskar Pelangi (4,6juta) . Habibie & Ainun (4,4 juta) . Ayat-Ayat Cinta (3.6)
Hal ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia masih membutuhkan film berkualitas.
Jika ingin membuat film, Analisis film-film tersebut.
9. Jika ingin buat film dakwah, bikin film yang bikin orang ga sadar bahwa kita lagi ceramahin.
10. Sadarilah bahwa kita sedang menghadapi asimetric war seperti perang pemikiran.
11. Filosofi Ikan Salmon.
12. Cari inspirasi melalui ayat-ayat Al-Qur'an.
13. Kupas film pendek "offside"
- Character : Hammas VS Israel
- Setting : Perbatasan Palestina dan Israel
- Secret Message : "No Body Winning in the situation"
14. Selalu selesaikan apa yang kita mulai !
15. Fikirkan 3 hal ini dalam membuat FILM ; PRA, PRODUKSI, PASCA
16. Triangle System : Producer, Director, Scriptwriter
17. Alurnya, setelah script writer membuat ide cerita dari konsep yang ditentukan (+ melalui script development -> (Lapor ke producer dan producer mengundag director+ kru lainnya) -> skenario FIX -> Casting -> Hunting -> Reading
18. Ada 3 perbedaan dalam triangle system ;
Producer : Berfikir ke arah mau dibawa kemana film ini
Scriptwriter : bergerak lebih secara verbal
Director : bergerak lebih secara visual
19. Dalam film, harus ada TONEWARNA. Keterbatasan bukan alasan!
20. Fikirkan akan didistribusikan kemana film kita dan melalui apa??
21. Kru lain yang dimaksud dalam poin 17 adalah Editor, DOP dan Art Director.
22. Art Director terbagi dalam
a. Prop. Master
b. Make Up & Hair do
c. Wardrobe
d. Set Builder
23. Syarat Art Director : Harus bisa gambar, memahami real situation dan punya sense of art yang tinggi
Dalam cinematic story telling, tidak boleh ada yang namanya kebetulan.
24. Editor bersama sutradara membicarakan sound dll
25. DOP : Cameramen, Cheflight
26. Pengambilan satu objek kamera paling efektif 8 second kecuali dialognya.
27. Angle kamera dari atas dapat menambah kesan penekanan/ penajaman objek.
28. Bikin film, bukannya tidak boleh pakai dialog, tetapi jangan umbar-umbar dialog, apalagi jika tidak penting.
Solusi : tambahkan adegan-adegan gerak saja
29. Di naskah, maksimal dialog 3 baris pada 1 pemain dalam satu percakapan. Selebihnya tambahkan action line + mainkan property, set, pemain lain, dll
30. Buat plot yang mengalir agar dapat dinikmati. Misalnya membuat penjelasan tentang karakter yang meengalami hambatan dalam mencapai sesuatu.
Hambatan tidak selalu besar. Misalnya ketika pemain ingin minum, tiba-tiba gelas jatuh.
31. Untuk scriptwriter, buat cerita inti dalam 30 kata.
32. Story telling : tindakan ajakan ke orang lain. INTInya bagaimana orang lain harus rela dengerin apa yang kita sampaikan.
33. Dalam film layar lebar, usahakan 10 menit awal jangan membuat orang lain bete.
34. Alur awal biasanya berisi pengenalan karakter, pemunculan hambatan, penceritaan menuju puncak konflik, puncak
35. Yang membedakan cerita adalah Clif Hanger dan Twist (ending yang tak bisa ditebak).
36. Dibumbui kejutan cerita masa lalu (planting information)
37. Untung membuat karakter, perhatikan empat latar belakang ; Religion, Politics, Seni dan Asmara.
38. Karakter harus kuat!

Selasa, 05 Januari 2016

Segmentasi Pasar

MAKALAH
MATA KULIAH
PERILAKU KONSUMEN
BAB 2

BERJUDUL
SEGMENTASI PASAR
Disusun oleh :
Diana Putri Ananda (12213397)
Kelas : 3EA01
Dosen : Nur Rachmad, SE


Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Tahun 2015/2016
Universitas Gunadarma
Kata Pengantar
Puji dan syukur Kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Segmentasi Pasar ” yang merupakan salah satu tugas Softskill mata kuliah Perilaku Konsumen.
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai pengertian segmentasi pasar, pengertian kepuasan konsumen, pengertian profitabilitas, hubungan segmentasi pasar dengan kepuasan konsumen dan profitabilitas, fungsi segmentasi pasar terhadap penetapan strategi pemasaran, hubungan konsumen dan kebijakan sosial, serta perubahan struktur pasar konsumen.
Tidak lupa penulis berterima kasih atas bimbingan dosen mata kuliah perilaku konsumen yaitu bapak Nur Rachmad. Penulis menyadari, bahwa makalah penulis ini mungkim atau belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran membangun penulis harapkan untuk menyempurnakan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Depok,  31 Desember 2015
Penulis







BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Arus globalisasi yang kian deras menuntut para pebisnis untuk meningkattkan daya saingnya dengan berbagai strategi. Salah satunya adalah dengan menentukan kelompok pasar yang tepat. Sudah menjadi kewajiban bagi seorang manajer pemasaran untuk  memahami dan mencari peluang dari adanya pengelompokan pasar yang didasari oleh beberapa kriteria.
Sebagai seorang mahasiswa jurusan  manajemen, sudah seharusnya pula kita mempelajari tentang pengelompokan pasar dimana pasar awalnya bermacam-macam atau heterogen menjadi lebih terfokus menjadi lebih seragam.

1.2.  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud segmentasi pasar?
2.      Apa yang dimaksud kepuasan konsumen?
3.      Apa yang dimaksud profitabilitas?
4.      Bagaimanakah hubungan antara segmentasi pasar dengan kepuasan konsumen?
5.       Bagaimanakah hubungan antara segmentasi pasar dengan profitabilitas?
6.      Apa fungsi segmentasi pasar terhadap penetapan strategi pemasaran?
7.      Bagaimana hubungan konsumen dengan kebijakan sosial?
8.      Apa yang dimaksud perubahan struktur pasar konsumen?

1.3. Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui pengertian dari segmentasi pasar.
2.      Untuk mengetahui pengertian dari kepuasan konsumen.
3.      Untuk mengetahui pengertian dari profitabilitas.
4.      Untuk mengetahui hubungan antara segmentasi pasar dengan kepuasan konsumen.
5.      Untuk mengetahui hubungan antara segmentasi pasar dengan profitabilitas.
6.      Untuk mengetahui fungsi segmentasi pasar terhadap penetapan strategi pemasaran.
7.      Untuk mengetahui hubungan konsumen dengan kebijakan sosial.
8.      Untuk mengetahui pengertian dari perubahan struktur pasar konsumen.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Segmentasi Pasar
      Segmentasi berasal dari bahasa inggris yaitu segment yang berarti bagian. Sedangkan pengertian Segmentasi Pasar itu sendiri adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.
Para ahli juga memiliki definisi tertentu tentang segmentasi pasar. Contohnya adalah Philip kotler yang berpendapat bahwa segmentasi pasar adalah tindakan untuk membagi suatu pasar kedalam kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin memerlukan produk dan marketing mix yang berbeda. Senada dengan Kotler, E.Jerome Mc Carthy berpendapat bahwa segmentasi pasar adalah proses mengidentifikasi sub-sub pasar yang lebih homogen atau mengidentifikasi bagian-bagian yang ada dalam suatu pasar dan mengembangkan bauran pemasaran yang sesuai.
2.1.1. Dasar-dasar segmentasi pasar
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa segmentasi pasar memiliki beberapa dasar untuk membagi konsumen yang berbeda-beda. Adapun dasar dalam pembagian segmentasi pasar tersebut antara lain;
2.1.1.1. Geografi
              Dalam pandangan geografi, pembagian pasar akan dibedakan berdasarkan wilayahnya. Contohnya adalah perbedaan  negara, provinsi, kota/kabupaten maupun desa. Tujuan bagi perusahaanyang membagi berdasarkan geografs adalah akan mempermudah untuk menentukan lokasi mana yang dipandang potensial dan menguntungkan.
2.1.1.2.Demografi
Dengan menggunakan dasar demografi, maka yanga akan menjadi standar pembagian pasar adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Keunggulan dari dasar ini adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah,, informasi demografi memberikan gambaran tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi promosi pemasaran.
2.1.1.3. Psikografi
Dasar ini digunakan apabila perusahaan ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang yang memiliki usia, penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam merespon suatu praktik pemasaran. Dalam hal ini, perilaku konsumen biasanya digambarkan melalui kelas sosial (sosial class), gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai kehidupan yang dianut (value) dan kepribadian (personality).
2.1.1.4.Sosio-cultural (budaya sosial)
Sebagai dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar, segmentasi sosiokultural yang memiliki variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) dibagi dalam segmen yang sesuai tahap pada:
·                     Daur hidup keluarga
·                     Kelas sosial
·                     Budaya dan sub budaya
·                     Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global
2.1.1.5.Segmen hubungan menggunakan cara ekstrim
Merupakan bentuk efektif segmentasi bagi penggunaan merek, seperti:
·                        Tingkat penggunaan
Beda segmentasi terletak pada pengguna berat, pengguna sedang, dan pengguna ringan. Bukan pengguna sebuah produk, jasa, atau merek khusus.
·                        Tingkat kesadaran
Kesadaran konsumen pada produk, kesiapan membeli produk, atau apakah konsumen membutuhkan informasi tentang produk tersebut.
·                        Loyalitas merek
Loyalitas konsumen pada merek dijadikan perusahaan sebagai identifikasi karakteristik konsumen di mana mereka bisa langsung menjadi pendukung promosi ke orang dengan karakteristik yang sama namun dengan populasi yang lebih besar.
2.1.1.6. Segmen situasi penggunaan
Pemasar mengenal bahwa kesempatan atau situasi kadang-kadang menentukan apakah konsumen akan membeli atau mengkonsumsi. Untuk alasan ini mereka kadang-kadang focus pada situasi penggunaan sebagai sebuah variabel segmentasi. Segmentasi berdasarkan kesempatan dapat membantu perusahaan memperluas penggunaan produk.
2.1.1.7. Segmen benefit
Bentuk segmentasi yang kuat adalah dengan mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Eksekutif pemasaran dan periklanan secara konstan mencoba mengidentifikasikan sebuah keuntungan paling penting dari produk atau jasa yang akan menjadi sangat berarti bagi consumer. Sebuah studi yang meguji apakah yang mengendalikan preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer, terindenfikasi lima kenutungan strategic brand yaitu; fungsional (contoh kualitas), nilai uang, manfaat sosial, manfaat emosi positif, dan manfaat emosi negatif. Segmentasi benefit bisa juga digunakan untuk bermacam-macam posisi merek dalam kategori produk yang sama.
2.1.1.8. Segmen hybrid
Pemasar secara umum membentuk segmen pasar dengan kombinasi beberapa variabel segmen berdasarkan sebuah segmen tunggal. Segmen geodemografis, adalah sangat berguna bagi ketika sesesorang pengiklan atau pemasar menemukan prospek terbaik (kepribadian, tujuan dan ketertarikan) bisa diisolasi di mana mereka hidup. Segmen lintasbudaya & global marketing merupakan segmen geodemografis.
2.1.1.9. Segmen Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.

2.1.2. Tujuan dan Manfaat Segmentasi Pasar
Tetapi dari potensi pasar yang tersedia tidak semua permintaannya dapat dipenuhi oleh perusahaan produk tertentu karena diperlukan beberapa persyaratan tertentu misalnya kualitas produk. Sehingga perlu dibedakan lagi pasar yang tersedia dan sekaligus juga memenuhi persyaratan (qualified available market) tertentu.
a. Kualitas produk
b. Kualitas pelayanan
c. Emosional
d. Harga
e. Biaya
2.2.2. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen
a. Sistem keluhan dan saran
b. Ghost shopping
c. Lost customer analysis
d. Survei kepuasan pelanggan
2.1.2.1. Tujuan dari segmentasi pasar adalah:
Tujuan kegiatan pemasaran bukanlah sederhana dan sepihak (untuk kepuasan konsumen saja). Tetapi tujuan sebenarnya adalah demi kepentingan perusahaan juga. Konsumen yang puas akan kebutuhannya terpenuhi akan merupakan pelanggan yang menuntungkan perusahaan.
2.1.2.2. Manfaat dari segmentasi pasar adalah :
·                        Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan-kesempatan pemasaran.
·                        Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
·                        Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
2.1.3. Kriteria untuk mendapatkan segmentasi yang efektif
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar segmentasi pasar dapat efektif, yaitu :
1)      Measurable (Dapat Diukur)
Meskipun perilaku bagian-bagian pasar adalah heterogen, tetapi dalam kenyataannya sulit untuk melakukan pengukuran perbedaan-perbedaan tersebut. Kriteria dasar pembagian pasar perlu dinyatakan secara jelas dan nyata sehingga perbedaan nya pun menjadi lebih jelas .
2)      Substansial (Banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3)      Accessible (Dapat Dijangkau/Diakses)
Accessible berarti segmen pasar yang sudah dibentuk atau direncanakan belum tentu semua dapat dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Karena adanya hambatan transpotrasi, luas wilayah, jarak atau karena perilaku masyarakat tertentu, segmen-segmen pasar tersebut tidak atau belum dapat dicapai
4)      Differentiable (Dapat Dibedakan)
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5)      Actionable (Dapat Dilayani)
      Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
6)      Profitable (Memberikan Keuntungan)
Segmentasi pasar bukanlah pekerjaan yang mudah. Apabila segmen-segmen pasar yang terbentuk masing-masing atau sebagian besar tidak memberikan keuntungan dari perbedaan tersebut, maka usaha ini tidak bermanfaat. Artinya hanyalah segmen-segmen yang memberikan peluang untuk keuntungan rancangan tersebut bermanfaat.
2.2. Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya (Umar, 2005:65). Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller  yang dikutip dari buku Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (2007:177).
Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan.
2.2.1. Faktor Utama dalam menentukan tingkap kepuasan konsumen
Dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu :
Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
Terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
Konsumen  akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas terhadap merek tertentu.
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa itu.
Menurut  Kotler yang dikutip dari Buku Total Quality Management ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan pengukuran kepuasan pelanggan, diantaranya (Tjiptono, 2003:104):
Organisasi yang berpusat pelanggan (Customer Centered) memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran dan keluhan. Informasi-informasi ini dapat memberikan ide-ide cemerlang bagi perusahaan dan memungkinkannya untuk bereaksi secara tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul.
Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial, kemudian melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. Selain itu para ghot shopper juga dapat mengamati cara penanganan setiap keluhan.
Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi. Bukan hanya exit interview saja yang perlu, tetapi pemantauan customer loss rate juga penting, peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.
Umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan penelitian survai, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara langsung. Perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.

2.3. Profitabilitas
Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal lainnya. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas.
Menurut R. Agus Sartono (2010:122) , yang menyatakan bahwa :
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Menurut Kasmir (2011:196) , yang menyatakan bahwa :
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Menurut Susan Irawati (2006:58), yang menyatakan bahwa :
Rasio keuntungan atau profitability ratios adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulanan dan lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur tingkat efektifitas pengelolaan (manajemen) perusahaan yang ditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.

2.3.1. Tujuan dan manfaat rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas juga memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan.
Menurut Kasmir (2011:197) , yang menyatakan bahwa :
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi peusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:
1.  Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
2.  Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3.  Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4.  Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5.  Untuk mengukur produtivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Manfaat dari rasio profitabilitas:
1.  Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
2.  Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3.  Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4.  Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5.  Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

2.3.2. Jenis-jenis rasio profitabilitas
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis rasio profitabilitas  digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untuk beberapa periode.
Menurut Susan Irawati (2006:58), menyatakan bahwa :
Dalam rasio keuntungan atau profitability ratios ini ada beberapa rumusan yang digunakan di antaranya adalah :
a.  Gross Profit Margin
b.  Operating Profit Margin
c.   Operating Ratio
d.  Net Profit Margin
e.   Return On Assets
f.    Return On Equity
g.  Return On Investment
h.  Earning Per Share (Eps)

2.4. Hubungan segmentasi pasar dan kepuasan konsumen
            Menurut Philip Kotler dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin didapat setiap perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Adapun segmentasi pasar menjadi salah satu cara penting bagi perusahaan untuk menimbulkan kepercayaan dan kepuasan konsumen tersebut.
2.5. Hubungan segmentasi pasar dan profitabilitas
     Studi menunjukkan sepanjang decade 80-an dan awal 90-an sudah sangat banyak hal yang membuktikan hubungan diantara segmentasi pasar dan profitabilitas. Secara logika pun, pelaku bisnis juga dengan mudah meyakini adanya antara dua hal ini. Kepuasan pelanggan pada dasarnya adalah fungsi dari harapan dan persepsi terhadap kinerja suatu merek setelah pelanggan menggunakan produk atau mendapatkan pelayanan.

2.6. Fungsi segmentasi pasar terhadap penetapan strategi pemasaran
Faktor penting lain yang harus diperhitungkan ketika mengembangkan strategi pemasaran untuk konsumen adalah "segmentasi pasar". Segmentasi pasar berarti membagi pelanggan potensial perusahaan ke dalam berbagai segmen atau kelompok (misalnya, berdasarkan usia, jenis kelamin, agama, lokasi, dll) dan kemudian memfokuskan strategi pemasaran pada satu atau lebih kelompok-kelompok. Bila menggunakan segmentasi pasar, penting untuk menentukan apa faktor-faktor yang akan dipertimbangkan. Faktor-faktor yang disebut variabel segmentasi. Variabel segmentasi perlu berhubungan dengan kebutuhan, penggunaan, atau perilaku terhadap produk atau jasa. Sebagai contoh, produsen gitar akustik akan paling mungkin segmen pasar berdasarkan usia, yaitu, strategi pemasaran mereka akan dirancang untuk menarik dan mempengaruhi remaja.
2.7. Hubungan konsumen dan kebijakan sosial
Kebijakan sosial adalah proses penelaahan atau analisi tentang kebijakan sosial yang sudah ada. Analisis ini berbeda dengan pengembangan atau pembuatan kebijakan yang menelaah tentang kebijakan yang akan dating atau akan di buat. Analisis Kebijakan Sosial merupakan analisis yang berguna sebagai evaluasi tentang kebijakan sosial yang terjadi. Dalam Analisis Kebijakan Sosial memiliki beberapa prinsip-prinsip, sebagai berikut :
 a. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah
b. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas
 c. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.

2.8. Perubahan struktur pasar konsumen
Struktur pasar konsumen terdiri dari Pasar Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli. Dari beberapa struktur pasar tersebut terjadi perubahan-perubahan dari satu pasar ke pasar lain. Hal ini bergantung pada keadaan dan kondisi dari suatu perekonomian. Berikut adalah bentuk struktur pasar dan penjelasannya :
 a. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
– Jumlah penjual dan pembeli banyak
– Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
– Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
– Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
– Posisi tawar konsumen kuat
– Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
– Sensitif terhadap perubahan harga
– Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
b. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
– Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
– Mirip dengan pasar persaingan sempurna
– Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
– Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
– Relatif mudah keluar masuk pasar
c. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
– Harga produk yang dijual relatif sama
– Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
– Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
– Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
d. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
– Hanya terdapat satu penjual atau produsen
– Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
– Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
– Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
– Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
– Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses










BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Konsumen memiliki karakter dan perilaku yang berbeda tergantung dan beragam aspek namun masih tetap bisa dikenali dengan pengelompokan pasar berdasar ciri-ciri tertentu dan hubungan antara perilaku konsumen dengan segmentasi pasar.
Ada keterkaitan yang sangat erat antara perilaku konsumen dengan segmentasi pasar. Dengan adanya analisa yang tepat mengenal perilaku konsumen terhadap suatu produk atau jasa maka bisa dipetakan dengan teliti segmen pasar yang akan dijadikan sasaran nantinya.
Dengan memahami perilaku konsumen maka segmentasi pasar dapat terpetakan dengan baik yang akan memungkinkan untuk bisa menjual produk atau jasa dengan tepat sasaran












DAFTAR PUSTAKA
1.      Al-Arif, M Nur Tianto.2010.“Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah”. Bandung:Alfabeta.
2.      Angipora P, Marius.2002.“Dasar-Dasar Pemasaran”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
3.      Kasali, Renald.2003. “Membidik Pasar Indonesia (Segmentasi, Targeting, Positioning)”. Jakarta: PT Gramedia.
4.      Kasmir. 2004. “Pemasaran Bank”. Jakarta: Kencana.
5.      Kotler, Philip, dan Kevin lane keller. 2006 .“Manajemen Pemasaran”. New Jersey: Pearson education,
1          12.  https://www.facebook.com/isna.farha/posts/394984533960289/
13.  http://husniaalfaini.blogspot.com/2011/01/perilaku-konsumen-segmentasi-pasar-dan.html/
14.  http://www.ciputra-uceo.net/blog/2015/7/14/segmentasi-pasar-beserta-pengelompokan-dan-contoh/



Translate