A- Alif
Latar : Kampus H
Tokoh alif membelakangi kamera dan pakai pakaian rapi.
Monolog : Setiap manusia pasti punya kisah hidupnya masing-masing. Sekecil apapun nikmat, musibah dalam hidup kita, itu semua gak ada yang sia-sia. Semua pasti ada hikmahnya.
Termasuk, tertusuk duri sekalipun.
Adegan 1 :
Alif megang bunga mawar dan tertusuk duri
Alif : Aw (kesakitan sebentar)
- Tampilkan petikan hadist
“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya”. (HR. Muslim no. 2572)
Monolog : Ga terkecuali hidup gue, mahasiswa perantauan yang baru mulai kuliah di universitas swasta. Memulai hidup baru sebagai penghuni kostan. Bersiap menghadapi indomie di akhir bulan.
Punya nama yang islami bukan sebuah kebetulan. Abi Ummi berharap gue bisa menjadi pahlawan untuk agama dan dalam kebenaran.
Dan inilah hidup gue...
ALIF (Zoom ke kacamata)
B- Baper
C- Curi Hafalan
D- Dakwah
E- Emak
Rabu, 13 Januari 2016
Film sebagai media dakwah
Ilmu dari Pelatihan FARIS Media bersama Kang Dimas (Produser Film ODOJ : Kembali Pada-Mu)
Tema : Cinematic Story Telling
Berikut ini adalah poin-poin yang ana dapatkan saat pelatihan hari Kamis, jam 13.00 sampai 18.00 kemarin..
Ga cuma ilmu tentang film, tapi lebih dari itu ^^
Semoga bermanfaat :)
1. Hal yang harus kita lakukan sebelum menentukan alur film adalah segment yang dituju/ audience.
2. Tokoh perfilman Indonesia adalah Haji Usmar Ismail
Seorang tokoh islam yang bukan rahasia lagi bahwa orang yang dapat mendapatkan gelar haji di masa itu pasti bukan orang biasa.
3. Energi itu tidak pernah hilang. Hanya BERUBAH BENTUK !
Jangan pernah khawatir dan merasa sia-sia berbagi ilmu ke orang lain. Karena hal baik yang kita bagikan kepada orang lain, akan kembali baik ke diri kita lagi walau dalam bentuk lain.
4. Pak Usmar yang saat itu masih menggunakan seleloid saja tegas dalam menghadapi serangan musuh islam, masa kita yang sudah begitu mudah memakai kamera malah tidak??
5. Manfaatkan film sebagai media perubah!
6. Ali-Imran : 159
7. Orang-orang sana bikin film porno aja niat masa kamu yang demi kebaikan malah engga??
8. Fakta membuktikan film yang paling banyak ditonton adalah;
Laskar Pelangi (4,6juta) . Habibie & Ainun (4,4 juta) . Ayat-Ayat Cinta (3.6)
Hal ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia masih membutuhkan film berkualitas.
Jika ingin membuat film, Analisis film-film tersebut.
9. Jika ingin buat film dakwah, bikin film yang bikin orang ga sadar bahwa kita lagi ceramahin.
10. Sadarilah bahwa kita sedang menghadapi asimetric war seperti perang pemikiran.
11. Filosofi Ikan Salmon.
12. Cari inspirasi melalui ayat-ayat Al-Qur'an.
13. Kupas film pendek "offside"
- Character : Hammas VS Israel
- Setting : Perbatasan Palestina dan Israel
- Secret Message : "No Body Winning in the situation"
14. Selalu selesaikan apa yang kita mulai !
15. Fikirkan 3 hal ini dalam membuat FILM ; PRA, PRODUKSI, PASCA
16. Triangle System : Producer, Director, Scriptwriter
17. Alurnya, setelah script writer membuat ide cerita dari konsep yang ditentukan (+ melalui script development -> (Lapor ke producer dan producer mengundag director+ kru lainnya) -> skenario FIX -> Casting -> Hunting -> Reading
18. Ada 3 perbedaan dalam triangle system ;
Producer : Berfikir ke arah mau dibawa kemana film ini
Scriptwriter : bergerak lebih secara verbal
Director : bergerak lebih secara visual
19. Dalam film, harus ada TONEWARNA. Keterbatasan bukan alasan!
20. Fikirkan akan didistribusikan kemana film kita dan melalui apa??
21. Kru lain yang dimaksud dalam poin 17 adalah Editor, DOP dan Art Director.
22. Art Director terbagi dalam
a. Prop. Master
b. Make Up & Hair do
c. Wardrobe
d. Set Builder
23. Syarat Art Director : Harus bisa gambar, memahami real situation dan punya sense of art yang tinggi
Dalam cinematic story telling, tidak boleh ada yang namanya kebetulan.
24. Editor bersama sutradara membicarakan sound dll
25. DOP : Cameramen, Cheflight
26. Pengambilan satu objek kamera paling efektif 8 second kecuali dialognya.
27. Angle kamera dari atas dapat menambah kesan penekanan/ penajaman objek.
28. Bikin film, bukannya tidak boleh pakai dialog, tetapi jangan umbar-umbar dialog, apalagi jika tidak penting.
Solusi : tambahkan adegan-adegan gerak saja
29. Di naskah, maksimal dialog 3 baris pada 1 pemain dalam satu percakapan. Selebihnya tambahkan action line + mainkan property, set, pemain lain, dll
30. Buat plot yang mengalir agar dapat dinikmati. Misalnya membuat penjelasan tentang karakter yang meengalami hambatan dalam mencapai sesuatu.
Hambatan tidak selalu besar. Misalnya ketika pemain ingin minum, tiba-tiba gelas jatuh.
31. Untuk scriptwriter, buat cerita inti dalam 30 kata.
32. Story telling : tindakan ajakan ke orang lain. INTInya bagaimana orang lain harus rela dengerin apa yang kita sampaikan.
33. Dalam film layar lebar, usahakan 10 menit awal jangan membuat orang lain bete.
34. Alur awal biasanya berisi pengenalan karakter, pemunculan hambatan, penceritaan menuju puncak konflik, puncak
35. Yang membedakan cerita adalah Clif Hanger dan Twist (ending yang tak bisa ditebak).
36. Dibumbui kejutan cerita masa lalu (planting information)
37. Untung membuat karakter, perhatikan empat latar belakang ; Religion, Politics, Seni dan Asmara.
38. Karakter harus kuat!
Tema : Cinematic Story Telling
Berikut ini adalah poin-poin yang ana dapatkan saat pelatihan hari Kamis, jam 13.00 sampai 18.00 kemarin..
Ga cuma ilmu tentang film, tapi lebih dari itu ^^
Semoga bermanfaat :)
1. Hal yang harus kita lakukan sebelum menentukan alur film adalah segment yang dituju/ audience.
2. Tokoh perfilman Indonesia adalah Haji Usmar Ismail
Seorang tokoh islam yang bukan rahasia lagi bahwa orang yang dapat mendapatkan gelar haji di masa itu pasti bukan orang biasa.
3. Energi itu tidak pernah hilang. Hanya BERUBAH BENTUK !
Jangan pernah khawatir dan merasa sia-sia berbagi ilmu ke orang lain. Karena hal baik yang kita bagikan kepada orang lain, akan kembali baik ke diri kita lagi walau dalam bentuk lain.
4. Pak Usmar yang saat itu masih menggunakan seleloid saja tegas dalam menghadapi serangan musuh islam, masa kita yang sudah begitu mudah memakai kamera malah tidak??
5. Manfaatkan film sebagai media perubah!
6. Ali-Imran : 159
7. Orang-orang sana bikin film porno aja niat masa kamu yang demi kebaikan malah engga??
8. Fakta membuktikan film yang paling banyak ditonton adalah;
Laskar Pelangi (4,6juta) . Habibie & Ainun (4,4 juta) . Ayat-Ayat Cinta (3.6)
Hal ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia masih membutuhkan film berkualitas.
Jika ingin membuat film, Analisis film-film tersebut.
9. Jika ingin buat film dakwah, bikin film yang bikin orang ga sadar bahwa kita lagi ceramahin.
10. Sadarilah bahwa kita sedang menghadapi asimetric war seperti perang pemikiran.
11. Filosofi Ikan Salmon.
12. Cari inspirasi melalui ayat-ayat Al-Qur'an.
13. Kupas film pendek "offside"
- Character : Hammas VS Israel
- Setting : Perbatasan Palestina dan Israel
- Secret Message : "No Body Winning in the situation"
14. Selalu selesaikan apa yang kita mulai !
15. Fikirkan 3 hal ini dalam membuat FILM ; PRA, PRODUKSI, PASCA
16. Triangle System : Producer, Director, Scriptwriter
17. Alurnya, setelah script writer membuat ide cerita dari konsep yang ditentukan (+ melalui script development -> (Lapor ke producer dan producer mengundag director+ kru lainnya) -> skenario FIX -> Casting -> Hunting -> Reading
18. Ada 3 perbedaan dalam triangle system ;
Producer : Berfikir ke arah mau dibawa kemana film ini
Scriptwriter : bergerak lebih secara verbal
Director : bergerak lebih secara visual
19. Dalam film, harus ada TONEWARNA. Keterbatasan bukan alasan!
20. Fikirkan akan didistribusikan kemana film kita dan melalui apa??
21. Kru lain yang dimaksud dalam poin 17 adalah Editor, DOP dan Art Director.
22. Art Director terbagi dalam
a. Prop. Master
b. Make Up & Hair do
c. Wardrobe
d. Set Builder
23. Syarat Art Director : Harus bisa gambar, memahami real situation dan punya sense of art yang tinggi
Dalam cinematic story telling, tidak boleh ada yang namanya kebetulan.
24. Editor bersama sutradara membicarakan sound dll
25. DOP : Cameramen, Cheflight
26. Pengambilan satu objek kamera paling efektif 8 second kecuali dialognya.
27. Angle kamera dari atas dapat menambah kesan penekanan/ penajaman objek.
28. Bikin film, bukannya tidak boleh pakai dialog, tetapi jangan umbar-umbar dialog, apalagi jika tidak penting.
Solusi : tambahkan adegan-adegan gerak saja
29. Di naskah, maksimal dialog 3 baris pada 1 pemain dalam satu percakapan. Selebihnya tambahkan action line + mainkan property, set, pemain lain, dll
30. Buat plot yang mengalir agar dapat dinikmati. Misalnya membuat penjelasan tentang karakter yang meengalami hambatan dalam mencapai sesuatu.
Hambatan tidak selalu besar. Misalnya ketika pemain ingin minum, tiba-tiba gelas jatuh.
31. Untuk scriptwriter, buat cerita inti dalam 30 kata.
32. Story telling : tindakan ajakan ke orang lain. INTInya bagaimana orang lain harus rela dengerin apa yang kita sampaikan.
33. Dalam film layar lebar, usahakan 10 menit awal jangan membuat orang lain bete.
34. Alur awal biasanya berisi pengenalan karakter, pemunculan hambatan, penceritaan menuju puncak konflik, puncak
35. Yang membedakan cerita adalah Clif Hanger dan Twist (ending yang tak bisa ditebak).
36. Dibumbui kejutan cerita masa lalu (planting information)
37. Untung membuat karakter, perhatikan empat latar belakang ; Religion, Politics, Seni dan Asmara.
38. Karakter harus kuat!
Selasa, 05 Januari 2016
Segmentasi Pasar
MAKALAH
MATA
KULIAH
PERILAKU
KONSUMEN
BAB
2
BERJUDUL
SEGMENTASI
PASAR
Disusun
oleh :
Diana
Putri Ananda (12213397)
Kelas
: 3EA01
Dosen
: Nur Rachmad, SE
Fakultas
Ekonomi Jurusan Manajemen
Tahun
2015/2016
Universitas
Gunadarma
Kata Pengantar
Puji dan syukur Kami
panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah dilimpahkan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Segmentasi Pasar ” yang merupakan salah satu tugas Softskill mata kuliah
Perilaku Konsumen.
Dalam makalah ini
penulis akan membahas mengenai pengertian segmentasi pasar, pengertian kepuasan
konsumen, pengertian profitabilitas, hubungan segmentasi pasar dengan kepuasan
konsumen dan profitabilitas, fungsi segmentasi pasar terhadap penetapan
strategi pemasaran, hubungan konsumen dan kebijakan sosial, serta perubahan
struktur pasar konsumen.
Tidak lupa penulis
berterima kasih atas bimbingan dosen mata kuliah perilaku konsumen yaitu bapak
Nur Rachmad. Penulis menyadari, bahwa makalah penulis ini mungkim atau belum
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran membangun penulis harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Depok, 31 Desember 2015
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Arus globalisasi yang kian deras
menuntut para pebisnis untuk meningkattkan daya saingnya dengan berbagai
strategi. Salah satunya adalah dengan menentukan kelompok pasar yang tepat.
Sudah menjadi kewajiban bagi seorang manajer pemasaran untuk memahami dan mencari peluang dari adanya
pengelompokan pasar yang didasari oleh beberapa kriteria.
Sebagai seorang mahasiswa
jurusan manajemen, sudah seharusnya pula
kita mempelajari tentang pengelompokan pasar dimana pasar awalnya
bermacam-macam atau heterogen menjadi lebih terfokus menjadi lebih seragam.
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud segmentasi pasar?
2.
Apa yang dimaksud kepuasan konsumen?
3.
Apa yang dimaksud profitabilitas?
4.
Bagaimanakah hubungan antara segmentasi pasar dengan
kepuasan konsumen?
5.
Bagaimanakah hubungan
antara segmentasi pasar dengan profitabilitas?
6.
Apa fungsi segmentasi pasar terhadap penetapan strategi
pemasaran?
7.
Bagaimana hubungan konsumen dengan kebijakan sosial?
8.
Apa yang dimaksud perubahan struktur pasar konsumen?
1.3. Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui pengertian dari segmentasi pasar.
2.
Untuk mengetahui pengertian dari kepuasan konsumen.
3.
Untuk mengetahui pengertian dari profitabilitas.
4.
Untuk mengetahui hubungan antara segmentasi pasar dengan
kepuasan konsumen.
5.
Untuk mengetahui hubungan antara segmentasi pasar dengan
profitabilitas.
6.
Untuk mengetahui fungsi segmentasi pasar terhadap
penetapan strategi pemasaran.
7.
Untuk mengetahui hubungan konsumen dengan kebijakan sosial.
8.
Untuk mengetahui pengertian dari perubahan struktur
pasar konsumen.
BAB 2
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1. Segmentasi Pasar
Segmentasi
berasal dari bahasa inggris yaitu segment
yang berarti bagian. Sedangkan pengertian Segmentasi Pasar itu sendiri adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang
berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar
juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli
di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.
Para ahli juga memiliki definisi
tertentu tentang segmentasi pasar. Contohnya adalah Philip kotler yang berpendapat bahwa segmentasi pasar adalah tindakan
untuk membagi suatu pasar kedalam kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin
memerlukan produk dan marketing mix yang berbeda. Senada dengan Kotler, E.Jerome Mc Carthy berpendapat bahwa segmentasi pasar
adalah proses mengidentifikasi sub-sub pasar yang lebih homogen atau
mengidentifikasi bagian-bagian yang ada dalam suatu pasar dan mengembangkan
bauran pemasaran yang sesuai.
2.1.1. Dasar-dasar segmentasi pasar
Sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumnya, bahwa segmentasi pasar memiliki beberapa dasar untuk membagi
konsumen yang berbeda-beda. Adapun dasar dalam pembagian segmentasi pasar tersebut
antara lain;
2.1.1.1. Geografi
Dalam pandangan geografi,
pembagian pasar akan dibedakan berdasarkan wilayahnya. Contohnya adalah
perbedaan negara, provinsi,
kota/kabupaten maupun desa. Tujuan bagi perusahaanyang membagi berdasarkan
geografs adalah akan mempermudah untuk menentukan lokasi mana yang dipandang potensial
dan menguntungkan.
2.1.1.2.Demografi
Dengan menggunakan dasar demografi, maka yanga akan menjadi standar pembagian pasar adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Keunggulan dari dasar ini adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah,, informasi demografi memberikan gambaran tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi promosi pemasaran.
Dengan menggunakan dasar demografi, maka yanga akan menjadi standar pembagian pasar adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Keunggulan dari dasar ini adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah,, informasi demografi memberikan gambaran tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi promosi pemasaran.
2.1.1.3. Psikografi
Dasar ini digunakan apabila perusahaan ingin tahu
lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang yang memiliki usia,
penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam merespon suatu praktik
pemasaran. Dalam hal ini, perilaku konsumen biasanya digambarkan melalui kelas
sosial (sosial class), gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai kehidupan yang
dianut (value) dan kepribadian (personality).
2.1.1.4.Sosio-cultural (budaya sosial)
Sebagai dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar,
segmentasi sosiokultural yang memiliki variabel sosiologis (kelompok) dan
antropologis (budaya) dibagi dalam segmen yang sesuai tahap pada:
·
Daur hidup keluarga
·
Kelas sosial
·
Budaya dan sub budaya
·
Lintas budaya atau segmentasi pemasaran
global
2.1.1.5.Segmen hubungan
menggunakan cara ekstrim
Merupakan
bentuk efektif segmentasi bagi penggunaan merek, seperti:
·
Tingkat penggunaan
Beda segmentasi terletak pada pengguna berat,
pengguna sedang, dan pengguna ringan. Bukan pengguna sebuah produk, jasa, atau
merek khusus.
·
Tingkat kesadaran
Kesadaran konsumen pada produk, kesiapan membeli
produk, atau apakah konsumen membutuhkan informasi tentang produk tersebut.
·
Loyalitas merek
Loyalitas konsumen pada merek dijadikan perusahaan
sebagai identifikasi karakteristik konsumen di mana mereka bisa langsung
menjadi pendukung promosi ke orang dengan karakteristik yang sama namun dengan
populasi yang lebih besar.
2.1.1.6. Segmen situasi penggunaan
Pemasar mengenal bahwa kesempatan
atau situasi kadang-kadang menentukan apakah konsumen akan membeli atau
mengkonsumsi. Untuk alasan ini mereka kadang-kadang focus pada situasi
penggunaan sebagai sebuah variabel segmentasi. Segmentasi berdasarkan
kesempatan dapat membantu perusahaan memperluas penggunaan produk.
2.1.1.7. Segmen benefit
Bentuk segmentasi yang kuat adalah dengan
mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan manfaat berbeda yang mereka cari dari
produk. Eksekutif pemasaran dan periklanan secara konstan mencoba
mengidentifikasikan sebuah keuntungan paling penting dari produk atau jasa yang
akan menjadi sangat berarti bagi consumer. Sebuah studi yang meguji apakah yang
mengendalikan preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer, terindenfikasi
lima kenutungan strategic brand yaitu; fungsional (contoh kualitas), nilai uang,
manfaat sosial, manfaat emosi positif, dan manfaat emosi negatif. Segmentasi
benefit bisa juga digunakan untuk bermacam-macam posisi merek dalam kategori
produk yang sama.
2.1.1.8. Segmen hybrid
Pemasar secara umum membentuk segmen pasar dengan
kombinasi beberapa variabel segmen berdasarkan sebuah segmen tunggal. Segmen
geodemografis, adalah sangat berguna bagi ketika sesesorang pengiklan atau
pemasar menemukan prospek terbaik (kepribadian, tujuan dan ketertarikan) bisa
diisolasi di mana mereka hidup. Segmen lintasbudaya & global marketing merupakan
segmen geodemografis.
2.1.1.9. Segmen Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli
berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap
suatu produk.
2.1.2. Tujuan dan Manfaat Segmentasi Pasar
Tetapi dari potensi pasar yang tersedia tidak semua permintaannya dapat dipenuhi oleh perusahaan produk tertentu karena diperlukan beberapa persyaratan tertentu misalnya kualitas produk. Sehingga perlu dibedakan lagi pasar yang tersedia dan sekaligus juga memenuhi persyaratan (qualified available market) tertentu.
a. Kualitas produk
b. Kualitas pelayanan
c. Emosional
d. Harga
e. Biaya
2.2.2. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen
a. Sistem keluhan dan saran
b. Ghost shopping
c. Lost customer analysis
d. Survei kepuasan pelanggan
2.1.2.1. Tujuan dari segmentasi pasar adalah:
Tujuan
kegiatan pemasaran bukanlah sederhana dan sepihak (untuk kepuasan konsumen
saja). Tetapi tujuan sebenarnya adalah demi kepentingan perusahaan juga. Konsumen
yang puas akan kebutuhannya terpenuhi akan merupakan pelanggan yang
menuntungkan perusahaan.
2.1.2.2. Manfaat dari segmentasi
pasar adalah :
·
Penjual
atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih
kesempatan-kesempatan pemasaran.
·
Penjual
atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang
berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada
berbagai segmen.
·
Penjual
atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
2.1.3.
Kriteria untuk mendapatkan segmentasi yang efektif
Ada beberapa kriteria yang harus
dipenuhi agar segmentasi pasar dapat efektif, yaitu :
1) Measurable
(Dapat Diukur)
Meskipun
perilaku bagian-bagian pasar adalah heterogen, tetapi dalam kenyataannya sulit
untuk melakukan pengukuran perbedaan-perbedaan tersebut. Kriteria dasar
pembagian pasar perlu dinyatakan secara jelas dan nyata sehingga perbedaan nya
pun menjadi lebih jelas .
2) Substansial
(Banyak)
Substansial
berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3) Accessible
(Dapat Dijangkau/Diakses)
Accessible
berarti segmen pasar yang sudah dibentuk atau direncanakan belum tentu semua
dapat dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Karena adanya hambatan transpotrasi,
luas wilayah, jarak atau karena perilaku masyarakat tertentu, segmen-segmen
pasar tersebut tidak atau belum dapat dicapai
4) Differentiable
(Dapat Dibedakan)
Differentiabel
berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5) Actionable
(Dapat Dilayani)
Actionable
berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang
dimiliki perusahaan.
6) Profitable
(Memberikan Keuntungan)
Segmentasi
pasar bukanlah pekerjaan yang mudah. Apabila segmen-segmen pasar yang terbentuk
masing-masing atau sebagian besar tidak memberikan keuntungan dari perbedaan
tersebut, maka usaha ini tidak bermanfaat. Artinya hanyalah segmen-segmen yang
memberikan peluang untuk keuntungan rancangan tersebut bermanfaat.
2.2. Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah
tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan
harapannya (Umar, 2005:65). Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai
yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi
pelanggan dalam waktu yang lama. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller
yang dikutip dari buku Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja
(hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (2007:177).
Memuaskan
kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor penting
bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat
meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang puas terhadap produk
dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan
kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal
ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian
ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan.
2.2.1.
Faktor Utama dalam menentukan tingkap kepuasan konsumen
Dalam menentukan tingkat kepuasan
konsumen, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan
yaitu :
Konsumen akan merasa puas bila hasil
evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
Terutama untuk industri jasa. Konsumen
akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai
dengan yang diharapkan.
Konsumen akan merasa bangga dan
mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan
produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang
lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi
nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas terhadap merek tertentu.
Produk yang mempunyai kualitas yang sama
tetapi menetapkan harga yang yang relatif murah akan memberikan nilai yang
lebih tinggi kepada konsumennya.
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan
biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk
atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa itu.
Menurut Kotler yang dikutip dari
Buku Total
Quality Management ada
beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan pengukuran kepuasan
pelanggan, diantaranya (Tjiptono, 2003:104):
Organisasi yang berpusat pelanggan (Customer Centered) memberikan
kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran dan
keluhan. Informasi-informasi ini dapat memberikan ide-ide cemerlang bagi
perusahaan dan memungkinkannya untuk bereaksi secara tanggap dan cepat untuk mengatasi
masalah-masalah yang timbul.
Salah satu cara untuk memperoleh
gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang
untuk berperan atau bersikap sebagai pembeli potensial, kemudian melaporkan
temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing
berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. Selain
itu para ghot shopper juga dapat mengamati cara penanganan setiap keluhan.
Perusahaan seyogyanya menghubungi para
pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat
memahami mengapa hal itu terjadi. Bukan hanya exit interview saja yang perlu,
tetapi pemantauan customer loss rate juga penting, peningkatan customer loss
rate menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.
Umumnya penelitian mengenai kepuasan
pelanggan dilakukan dengan penelitian survai, baik melalui pos, telepon, maupun
wawancara langsung. Perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara
langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa
perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
2.3. Profitabilitas
Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang
terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping
hal-hal lainnya. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan
rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio
rentabilitas.
Menurut R. Agus Sartono (2010:122) , yang menyatakan
bahwa :
Profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total
aktiva maupun modal sendiri.
Menurut Kasmir (2011:196) , yang menyatakan bahwa :
Rasio profitabilitas merupakan
rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Menurut Susan Irawati (2006:58), yang menyatakan bahwa :
Rasio keuntungan atau
profitability ratios adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi
penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulanan dan
lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur tingkat
efektifitas pengelolaan (manajemen) perusahaan yang ditunjukkan oleh jumlah
keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Intinya adalah
penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
2.3.1.
Tujuan dan manfaat rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas juga memiliki tujuan dan manfaat,
tidak hanya bagi pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di
luar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan
dengan perusahaan.
Menurut Kasmir (2011:197) , yang menyatakan bahwa :
Tujuan penggunaan rasio
profitabilitas bagi peusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:
1. Untuk mengukur atau menghitung laba
yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan
tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari
waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Untuk mengukur produtivitas seluruh
dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Manfaat dari rasio
profitabilitas:
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang
diperoleh perusahaan dalam satu periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun
sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu
ke waktu.
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah
pajak dengan modal sendiri.
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh
dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
2.3.2. Jenis-jenis rasio
profitabilitas
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai,
terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan.
Masing-masing jenis rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan
dalam suatu periode tertentu atau untuk beberapa periode.
Menurut Susan Irawati (2006:58), menyatakan
bahwa :
Dalam rasio
keuntungan atau profitability ratios ini ada beberapa rumusan yang digunakan di
antaranya adalah :
a. Gross Profit Margin
b. Operating Profit Margin
c. Operating Ratio
d. Net Profit Margin
e. Return On Assets
f. Return On Equity
g. Return On Investment
h. Earning Per Share (Eps)
2.4.
Hubungan segmentasi pasar dan kepuasan konsumen
Menurut Philip Kotler dalam bukunya
Principle of Marketing, kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh
pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.
Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin didapat setiap perusahaan yang
sesuai dengan harapannya. Adapun segmentasi pasar menjadi salah satu cara penting
bagi perusahaan untuk menimbulkan kepercayaan dan kepuasan konsumen tersebut.
2.5. Hubungan segmentasi pasar dan profitabilitas
Studi menunjukkan sepanjang decade 80-an
dan awal 90-an sudah sangat banyak hal yang membuktikan hubungan diantara segmentasi
pasar dan profitabilitas. Secara logika pun, pelaku bisnis juga dengan mudah
meyakini adanya antara dua hal ini. Kepuasan pelanggan pada dasarnya adalah
fungsi dari harapan dan persepsi terhadap kinerja suatu merek setelah pelanggan
menggunakan produk atau mendapatkan pelayanan.
2.6. Fungsi segmentasi pasar terhadap penetapan
strategi pemasaran
Faktor penting lain
yang harus diperhitungkan ketika mengembangkan strategi pemasaran untuk
konsumen adalah "segmentasi pasar". Segmentasi pasar berarti membagi
pelanggan potensial perusahaan ke dalam berbagai segmen atau kelompok
(misalnya, berdasarkan usia, jenis kelamin, agama, lokasi, dll) dan kemudian
memfokuskan strategi pemasaran pada satu atau lebih kelompok-kelompok. Bila
menggunakan segmentasi pasar, penting untuk menentukan apa faktor-faktor yang
akan dipertimbangkan. Faktor-faktor yang disebut variabel segmentasi. Variabel
segmentasi perlu berhubungan dengan kebutuhan, penggunaan, atau perilaku
terhadap produk atau jasa. Sebagai contoh, produsen gitar akustik akan paling
mungkin segmen pasar berdasarkan usia, yaitu, strategi pemasaran mereka akan
dirancang untuk menarik dan mempengaruhi remaja.
2.7. Hubungan konsumen dan kebijakan sosial
Kebijakan sosial adalah proses penelaahan atau
analisi tentang kebijakan sosial yang sudah ada. Analisis ini berbeda dengan
pengembangan atau pembuatan kebijakan yang menelaah tentang kebijakan yang akan
dating atau akan di buat. Analisis Kebijakan Sosial merupakan analisis yang
berguna sebagai evaluasi tentang kebijakan sosial yang terjadi. Dalam Analisis
Kebijakan Sosial memiliki beberapa prinsip-prinsip, sebagai berikut :
a.
Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan
sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah
b.
Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan
dan stabilitas
c. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan
untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
2.8. Perubahan struktur pasar konsumen
Struktur pasar konsumen
terdiri dari Pasar Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli.
Dari beberapa struktur pasar tersebut terjadi perubahan-perubahan dari satu
pasar ke pasar lain. Hal ini bergantung pada keadaan dan kondisi dari suatu
perekonomian. Berikut adalah bentuk struktur pasar dan penjelasannya :
a. Pasar
Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika
jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan
mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti
beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan
sempurna :
– Jumlah penjual dan
pembeli banyak
– Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu
sama lain
– Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
– Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan
penawaran (demand and supply)
– Posisi tawar konsumen kuat
– Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
– Sensitif terhadap perubahan harga
– Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
b. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah
produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana
konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang
lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng,
pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
– Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang
berbeda
– Mirip dengan pasar persaingan sempurna
– Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
– Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit
kekuatan merubah harga
– Relatif mudah keluar masuk pasar
c. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar
yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area.
Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia,
industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli
:
– Harga produk yang dijual relatif sama
– Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci
sukses
– Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang
besar
– Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
d. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar
konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti
microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api
(perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
– Hanya terdapat satu penjual atau produsen
– Harga dan jumlah
kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
– Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk
kepentingan hajat hidup orang banyak
– Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan
undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
– Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya
alternatif pilihan
– Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Konsumen memiliki karakter dan
perilaku yang berbeda tergantung dan beragam aspek namun masih tetap bisa
dikenali dengan pengelompokan pasar berdasar ciri-ciri tertentu dan hubungan
antara perilaku konsumen dengan segmentasi pasar.
Ada keterkaitan yang sangat erat antara perilaku konsumen dengan segmentasi pasar. Dengan adanya analisa yang tepat mengenal perilaku konsumen terhadap suatu produk atau jasa maka bisa dipetakan dengan teliti segmen pasar yang akan dijadikan sasaran nantinya.
Dengan memahami perilaku konsumen maka segmentasi pasar dapat terpetakan dengan baik yang akan memungkinkan untuk bisa menjual produk atau jasa dengan tepat sasaran
Ada keterkaitan yang sangat erat antara perilaku konsumen dengan segmentasi pasar. Dengan adanya analisa yang tepat mengenal perilaku konsumen terhadap suatu produk atau jasa maka bisa dipetakan dengan teliti segmen pasar yang akan dijadikan sasaran nantinya.
Dengan memahami perilaku konsumen maka segmentasi pasar dapat terpetakan dengan baik yang akan memungkinkan untuk bisa menjual produk atau jasa dengan tepat sasaran
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Arif,
M Nur Tianto.2010.“Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah”. Bandung:Alfabeta.
2. Angipora
P, Marius.2002.“Dasar-Dasar Pemasaran”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
3. Kasali,
Renald.2003. “Membidik Pasar Indonesia (Segmentasi, Targeting, Positioning)”. Jakarta:
PT Gramedia.
4. Kasmir.
2004. “Pemasaran Bank”. Jakarta: Kencana.
5. Kotler,
Philip, dan Kevin lane keller. 2006 .“Manajemen Pemasaran”. New Jersey: Pearson
education,
1 12.
https://www.facebook.com/isna.farha/posts/394984533960289/
13. http://husniaalfaini.blogspot.com/2011/01/perilaku-konsumen-segmentasi-pasar-dan.html/
14. http://www.ciputra-uceo.net/blog/2015/7/14/segmentasi-pasar-beserta-pengelompokan-dan-contoh/
Langganan:
Postingan (Atom)